Telur
mentah yang dicampur makanan, atau minuman, seperti jamu dan madu dipercaya
cukup higienis dan aman untuk dikonsumsi. Pendapat itu sebaiknya ‘dilupakan’.
Sebab, dalam telur ternyata terdapat bakteri yang cukup membahayakan kesehatan
manusia.
Namun,
dari data statistic secara global menunjukkan hanya ada sekitar 1 dari 30.000
telur yang mengandung bakteri. Namun, tidak satupun orang yang tahu telur mana
yang terbebas dari bakteri berbahaya ini. Data ini sempat menjadi kontroversi.
Masalahnya, ada ahli yang menyebub mengkonsumsi telur mentah aman, dan risiko
terkena penyakit sangat kecil. Namun, ada juga yan menyebut tidak aman karena
dalam telur mentah terdapat bakteri.
Selain
bakteri, telur mengandung protein tinggi. Protein itulah yang menyebabkan
bakteri menjadikan telur sebagai tempat berkembang biak. Malah
perkembangbiakannya sangat cepat.ada beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan
bila mengkonsumsi telur mentah. Seperti terjadi infeksi kulit dan perubahan
gen. perubahan gen ini diakibatkan virus yang ada di dalam telur bermutasi
hingga mengubah gen.
Hal
ini dapat dipahami karena sebagian besar telur telah mengalami proses
mekanisasi, sehingga pori-pori telur mengalami perubahan. Alhasil, telur
memiliki pori-pori yang cukup besar, sehingga memudahkan virus dan bakteri
mudah masuk dan berkembang biak di dalamnya.
Virus
atau bakteri yang terkandung dalam telur yang dikonsumsi mentah, lebih dominan
mengancam kelompok yang memiliki kekebalan tubuh lemah, seperti; anak-anak,
orang tua, ibu hamil, orang yang sakit serta orang yang kondisi tubuhnya sedang
capek atau lelah.
Bakteri
Salmonella enteritidis bisaanya ditemukan dalam kuning telur, tapi sebagian
besar putih telur tidak kebal terhadap bakteri ini. Ika telur matang, bakteri
penyebab penyakit akan mati, tapi tidak merusak protein yang terkandung dalam
telur.
Selain
bakteri Salmonella enteritidis, dalam telur mentah juga terdapat zat avidin.
Zat ini mampu mengikat biotin sehingga makanan tidak dpat dicerna, akibatnya
membuat kadar biotin dan hemoglobin dalam urin menurun.
Biotin
adalah koenzim yang ikut berperan dalam metabolism lemak dan karbohidrat,
selain itu, zat ini juga larut dalam air.
Kebanyakan konsumsi bisa lumpuh,,!!
Tahun
1930, seorang ilmuwan bernama Parsons dan asistennya menemukan gejala-gejala
pada tikus yang diberi ransum mengandung putih telur (albumen) mentah.
Tikus
tersebut kehilangan rambutnya terutama yang berada di sekitar mata sehingga
menyerupai kaca mata, berat badannya menurun drastis dan terjadi kelumpuhan
pada kaki belakang yang akhirnya mati.
Gejala
tersebut tidak trjadi pada tikus yang diberi ransum yang sama, yang putih
telurnya di masak lebih dahulu. Penyebab kematian itu kemudian disimpulkan
akibat pengikatan biotin oleh glikoprotein dalam putih telur mentah yang
disebut avidin. Biotin merupakan koenzim yang ikut berpartisipasi dalam proses
karboksilasi, dekarboksilasi dan proses deaminasi. Avidin akan hilang daya
ikatnya terhadap biotin bila dilakukan pemanasan pada albumen yang terdapat
pada putih telur dan biotin dapat diserap dalam saluran pencernaan.
Biotin
sangat diperlukan dalam sintesis asam lemak dan reaksi fiksasi CO2 pada
proses perubahan piruvat menjadi oksaloasetat. Dalam siklus krebs, biotin juga
diperlukan bagi perubahan asam suksinat menjadi fumarat dan oksalosuksinat
menjadi ketoglutarat.
Kekurangan
biotin dapat terjadi pada manusia bila terlalu banyak mengkonsumsi albumen
(putih telur). Kekurangan biotin ini disebut hyperesthesis. Gejalanya yaitu
pucat pada kulit dan mukosa, kadar kolesterol naik, kadar HP menurun,
kerontokan rambut dan kadar biotin dalam urine menurun.
So,,
berhati-hatilah mengkonsumsi telur mentah aatau setengah matang baik langsung
maupun dicampur dengan makanan/minuman. Bila seseorang mengalami gejala
kekurangan biotin cobalah untuk mengkonsumsi kuning telur matang dengan jumlah
yang tidak berlebihan…….
No Response to "Dalam Telur Mentah ada bakteri,,,!!!!"
Post a Comment
Thank you so much for visiting this blog.
let's help to develop human civilization through the health sciences