Featured Products

Vestibulum urna ipsum

product

Price: $180

Detail | Add to cart

Aliquam sollicitudin

product

Price: $240

Detail | Add to cart

Pellentesque habitant

product

Price: $120

Detail | Add to cart

Protein


Protein
ž  Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.
ž  Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringan-jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh dan mempertahankan jaringan yang telah ada.
ž  Di dalam setiap sel yang hidup, protein merupakan bagian yang sangat penting. Pada sebagian besar jaringan tubuh, protein merupakan komponen terbesar setelah air.
ž  Kekurangan protein dalam waktu lama dapat mengganggu berbagai proses dalam tubuh dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
ž  Protein dalam bahan makanan yang dikonsumsi manusia akan diserap oleh usus dalam bentuk asam amino
ž  Bila suatu protein dihidrolisis dengan asam, alkali, atau enzim, akan dihasilkan campuran asam-asam amino
ž  Sebuah asam amino terdiri dari gugus amino, sebuah gugus hidroksil, sebuah atom hidrogen, dan gugus R yang terikat pada sebuah atom C.
ž  Di dalam tubuh manusia terjadi suatu siklus protein, artinya protein dipecah menjadi komponen-komponen yang lebih kecil yaitu asam amino dan atau peptida. Terjadi juga sintesis protein baru untuk mengganti yang lama.
ž  Waktu yang diperlukan untuk mengganti separuh dari jumlah kelompok protein tertentu dengan protein baru disebut haft time atau waktu paruh jangka hidup protein.
Struktur Protein :
1. Struktur Primer
2. Struktur Sekunder
3. Struktur Tersier
4. Struktur Kuartener


Struktur protein
1. Struktur primer
            - sifat kovalen pada ikatan peptida stabil, tidak dipengaruhi oleh
              pH, pelarut.
            - Atom-atom C, H, N  terletak pada satu bidang datar
            - R diproyeksikan pada arah tertentu pada bidang
2. Struktur sekunder
            - Terbentuk karena ikatan hidrogen
            - Bentuk spiral (α helix)
            - Gugus karbonil dari setiap asam amino membentuk ikatan
              hidrogen dengan gugus amino dari asam 
              amino  ke tiga di sepanjang rantai polipeptida
3. Struktur tertier
            - Dibentuk oleh interaksi antara gugus samping (R) 
              dari asam – asam amino.
            - Hasil interaksi : pelipatan α – helix struktur globular, 
              gugus R yang hidrofobik disembunyikan di
              dalam lipatan protein menjadi sangat larut dlm air.
            - Contoh : insulin, hemoglobin dan albumin telur
            - Ditemukan : ikatan disulfida, jembatan garam, ikatan hidrogen, 
              atraksi hidrofobik.
4. Struktur Kuartener
  Struktur karena interaksi antara polipeptida satu dengan yang lain

Empat tngkat organisasi struktur dalam protein
   
 







Struktur sekunder  α-helix
































Struktur tersier
ž  Jembatan disulfida
  —  Terbentuk oleh 2 residu cystein 
  —  Bisa dalam satu polipetida atau antar polipeptida

 














Struktur kuartener

 












Klasifikasi protein
1. Protein Serat (FIBROUS)
Merupakan susunan rantai polipeptida yang memanjang dan dihubungkan satu dengan lain oleh beberapa ikatan silang hingga merupakan bentuk serat atau serabut yang stabil.
            Fungsi :
Pertahanan luar karena merupakan komponen utama dari lapisan kulit luar, rambut, bulu, kuku dan tanduk.
-  Penyangga kekuatan dan pemberi bentuk
          Karakteristik:
            -Rendahnya daya larut
            -Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan
              terhadap enzim pencernaan
2. Protein Globular
Merupakan rantai polipeptida yang berlipat dengan rapat sehingga menjadi bentuk bulat atau globular yang kompak. Protein globular dapat berupa enzim, protein dalam darah, antibodi, hormon, komponen membran, dan ribosom.
Karakteristik:
Ü  Larut dalam larutan garam dan encer
Ü  Mudah berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, dan mudah denaturasi.
3. PROTEIN KONJUGASI
Merupakan protein sederhana terikat dengan bahan-bahan non-asam amino yang disebut gugus  prostetik.
Ada beberapa jenis protein konjugasi antara lain: muko protein, glikoprotein, lipoprotein, dan nukleoprotein.

Sifat-sifat fisikokimia protein:
ž  Sifat fisikokimia setiap protein tidak sama, tergantung pada jumlah dan jenis asam aminonya.
ž  Berat molekul protein sangat besar
ž  Ada protein yang larut dalam air, ada pula yang tidak dapat larut dalam air, tetapi semua protein tidak larut dalam pelarut lemak.
ž  Bila dalam suatu larutan protein ditambahkan garam, daya larut protein akan berkurang, akibatnya protein akan terisah sebagai endapan. Peristiwa pemisahan protein  ini disebut salting out.
ž  Apabila protein dipanaskan atau ditambahkan alkohol maka protein akan menggumpal.
ž  Protein dapat bereaksi dengan asam dan basa

Denaturasi protein
Denaturasi protein dapat diartikan suatu perubahan atau modifikasi terhadap struktur sekunder, tertier dan kuartener molekul protein tanpa terjadinya pemecahan ikatan-ikatan kovelen. Karena itu, denaturasi dapat diartikan suatu proses terpecahnya ikatan hydrogen, interaksi hidrofobik, ikatan garam dan atau terbukanya
lipatan molekul protein

denaturasi karena panas:
Panas dapat digunakan untuk mengacaukan ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik non polar. Hal ini terjadi karena suhu tinggi dapat meningkatkan energi kinetik dan menyebabkan molekul penyusun protein bergerak atau bergetar sangat cepat sehingga mengacaukan ikatan molekul tersebut.
Protein telur mengalami denaturasi dan terkoagula selama pemasakan.  Beberapa makanan dimasak untuk mendenaturasi protein yang dikandung supaya memudahkan enzim pencernaan dalam mencerna protein tersebut  
Denaturasi Karena asam dan basa
Protein akan mengalami kekeruhan terbesar pada saat mencapai pH isoelektris yaitu pH dimana protein memiliki muatan positif dan negatif yang sama, pada saat inilah protein mengalami denaturasi yang ditandai kekeruhan meningkat dan timbulnya gumpalan.             
Asam dan basa dapat mengacaukan jembatan garam dengan adanya muatan ionik. Sebuah tipe reaksi penggantian dobel terjadi sewaktu ion positif dan negatif di dalam garam berganti pasangan dengan ion positif dan negatif yang berasal dari asam atau basa yang ditambahkan.
Reaksi ini terjadi di dalam sistem pencernaan, saat asam lambung mengkoagulasi susu yang dikonsumsi

Denaturasi karena garm logam berat
Garam logam berat mendenaturasi protein sama dengan halnya asam dan basa.
Garam logam berat seperti  Hg+2, Pb+2, Ag+1 Tl+1, Cd+2 dan logam lainnya dengan berat atom yang besar.               
Protein akan mengalami presipitasi bila bereaksi dengan ion logam.        
 Ion-ion positif yang dapat mengendapkan protein adalah; Ag+, Ca++, Zn++, Hg++, Fe++, Cu++ dan Pb++, sedangkan ion-ion negatif yang dapat mengendapkan protein adalah; ion salisilat, triklorasetat, piktrat, tanat dan sulfosalisilat.               

Fungsi protein:
ž  Sebagai enzim
            Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.
ž  Alat pengangkut dan penyimpan
            Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot.

ž  Pengatur pergerakan
Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.
ž  Penunjang mekanis
            Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut.
ž  Pertahanan tubuh atau imunisasi
Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel-sel asing lain.
ž  Media perambatan impuls syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
ž  Pengendalian pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan

No Response to "Protein"

Post a Comment

Thank you so much for visiting this blog.
let's help to develop human civilization through the health sciences